Sejarah Gereja


Sejarah Singkat Gereja Sungai Yordan Pontianak

Dimulai dari bertobatnya seorang pengusaha sukses bernama Ir. Tonny Ahmad Hidayat, pada tahun 1989. Beliau menyerahkan hidupnya pada Tuhan dan dibaptis pada tahun itu juga. Setelah dibaptis dengan nama baptis Markus, beliau bergabung dan berjemaat di GBI Sungai Yordan, sebuah gereja yang berkembang dan bertumbuh di Jakarta. Beliau mendapat pelayanan yang baik dan mengalami pertumbuhan rohani yang pesat serta bergabung dengan sebuah komsel di daerah Green Garden, Jakarta.
Tidak lama kemudian, Tuhan memberikan kerinduan untuk melayani. Bp. Markus Tonny Hidayat mulai membuka sebuah perseketuan keluarga bersama istri dan anak-anaknya. Persekutuan keluarga ini yang akhirnya berkembang menjadi sebuah komunitas sel (komsel) yang terus bertumbuh. Melalui Komsel ini, hampir seluruh keluarga besar Markus Tonny Hidayat, bertobat. Ditambah dengan beberapa kawan, maka komsel ini mencapai sekitar 50 jiwa.

Panggilan untuk merintis di Kalimantan Barat

Suatu hari, gereja mengadakan doa malam untuk Indonesia. Markus Tonny Hidayat beserta komselnya memilih untuk mengadopsi Provinsi Kalimantan Barat. Bp. Markus Tonny berpendapat, tidak cukup hanya mendoakan saja, tetapi harus ke Kalimantan Barat dan melayani di sana. Tekad dan kerinduan ini dicetuskan serta didoakan bersama dalam komsel yang dibina Bp.Markus.
Akhir Tahun 1991, dalam sebuah acara syukuran di komsel, Markus Tonny Hidayat mendapat visi dari Tuhan dan menyatakan diri untuk melayani sepenuh waktu (fulltime). Beliau memutuskan untuk segera berangkat melayani ke Kalimantan Barat, bersama tim yang berjumlah 12 jiwa. Visi ini disampaikan ke gereja (GBISungai Yordan) dan gereja sangat mendukung. 
Pada bulan April 1992, Bp. Markus Tonny Hidayat, bersama Pdt. Yos Lamel (salah satu Penatua sekaligus gembala GBI Sungai Yordan) melayani di Kalimantan Barat dengan mengadakan sebuah Praise Centre.  Setelah kembali ke Jakarta, bersama beberapa orang, Bp. Markus Tonny Hidayat dan istri mulai didoakan pengutusan untuk melayani di Kalimantan Barat, tepatnya tanggal 24 Mei 1992. Akihrnya Bp. Markus Tonny Hidayat, beserta keluarga dan 4 saudara lainnya, berangkat ke Pontianak, Kalimantan Barat pada tanggal 6 Juli 1992, menggunakan sebuah kapal barang, Ira II dan tiba di Pontianak tgl 8 Juli 1992. Tanggal itulah yang ditetapkan sebagai tanggal ulang tahun Gereja Sungai Yordan Pontianak,sampai sekarang.
Setelah tiba. Bp. Markus Tonny dan tim berdoa dan menyatakan berdirinya GBI Sungai Yordan Pontianak. Semua aktivitas gereja, dimulai di sebuah rumah sederhana di Jl. Tanjung Pura gg. Malaya no. 70, yang dikontrak sekaligus digunakan sebagai tempat tinggal.

Ibadah Perdana dan Peresmian Gereja

Tgl 2 September 1992, dimulailah sebuah persekutuan yang dihadiri 2 jiwa sebagai jamaat mula-mula. Pada hari Minggunya, mulai diadakan Ibadah Raya yang dihadiri belasan jiwa. Sampai tgl, 22 November 1992, jemaat yang digembalakan berjumlah sekitar 150 jiwa dan yang dimuridkan sekitar 30 jiwa. Awal Oktober 1992, mulai diadakan SHDR (Seminar Hidup Baru Dalam Roh, sekarang Kingdom Gathering) untuk pertama kalinya di Pontianak, Kalimantan Barat, yang diikuti sebelas jiwa di rumah gg. Malaya 70.
Setelah jemaat berkembang dan bertumbuh dengan baik, pada tgl 22 November 1992, diresmikanlah GBI Sungai Yordan Pontianak. Doa peresmian dilakukan oleh Pdt. Yos Lamel di Wisma Nusantara. Pada saat yang sama, Bp. Pdt. Markus Tonny Hidayat, bersama dengan Bp. Eddy Prabowo dan Bp.Hendrik Yansen, ditetapkan sebagai penatua GBI Sungai Yordan Pontianak. Kedua orang yang terakhir, akhirnya memutuskan untuk keluar, karena memiliki visi pelayanan sendiri.
 

Perubahan Nama Menjadi Psalm 21 Kingdom Heritage Community.

Berawal dari Doa Malam selama 10 hari yang kedua, yang diadakan pada tgl 21 – 30 Mei 2004, dimana Doa malam ini diadakan setelah ibadah Perayaan kenaikkan Tuhan Yesus ke Surga, yang diikuiti hanya belasan jiwa. Tetapi semakin hari, semakin banyak jemaat yang mengikutinya.
Pada hari terakhir, Pdt. Markus Tonny Hidayat, mendapatkan pesan Tuhan dari Mazmur (Psalm) 21:1-14. Berdasarkan hal inilah akhirnya dikumandangkan nama “Psalm 21”, sebagai sebuah nama ministry dari GBI Sungai Yordan Pontianak. Nama ini juga digunakan sebagai nama berbagai bentuk pelayanan dan nama tempat yang diadakan GBI Sungai Yordan, Bukit Doa Mazmur 21, Sekolah Mazmur 21 dan gedung Graha Mazmur 21 yang dibangun kemudian. Komunitas GBI Sungai Yordan pun disebut sebagai Psalm 21 Heritage Community.

 

Bergabung dalam Sinode Gereja Sungai Yordan


Tanggal 5 September 2004, sesuai SK Gereja Sungai Yordan Jakarta, maka gereja di Pontianak bergabung dalam sinode yang baru didirikan di Jakarta, yaitu Sinode Gereja Sungai Yordan. Maka jemaat di Pontianak berubah menjadi Gereja Sungai Yordan (GSY) Pontianak, sedangkan nama pelayanan tetap tidak berubah saat itu, yaitu Psalm 21.

 

Pembangunan gedung Graha Mazmur 21

Karena jemaat yang semakin bertambah kuantitasnya, membuat gedung gereja di Jl. H.Abbas 1 sudah tidak memadai lagi. Jumlah jemaat melonjak tajam dari kehadiran hanya sekitar 150-an jiwa, menjadi ribuan jiwa. Selain itu, fasilitas perparkiran kendaraan jemaat juga sudah tidak memadai. Untuk mengatasi masalah ini, sementara ibadah sempat dipindahkan, dengan menyewa sebuah auditorium di Mal Gajah Mada (sekarang Hotel Aston). Ibadah juga sempat dipindahkan di auditorium gedung Pelni.
Pada awal tahun 2005, tepatnya Selasa, 18 Januari 2005, diadakan ibadah peletakan batu pertama pembangunan Graha Mazmur 21. Lokasinya adalah sebidang tanah bekas waduk, yang terletak di belakang Hotel Kapuas Palace. Peletakan batu pertama dilakukan oleh gembala dan disaksikan sekitar 50 PKS.
Graha Mazmur 21, selesai dibangun pada tahun 2007 dan ibadah perdana dilakukan pada bulan September 2007. Gedung ini diresmikan oleh Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Drs. Cornelis MH pada tgl, 21 Januari 2008.